Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

A Bite of China - The Taste of Time

Post kali ini, saya akan membagikan tentang budaya pangan di Asia Timur melalui film dokumenter yang berjudul A Bite of China - The Taste of Time. Dalam dokumenter ini diceritakan bagaimana budaya di suatu daerah dengan kondisi alam dan musim tertentu mempengaruhi pilihan makanan dan cara pengolahannya. Berikut ini ulasan tentang budaya makanan Asia Timur.    Kimchi La Wai Sosis Ikan fermentasi Kesimpulan Berikut ini link dokumenter: https://www.youtube.com/watch?v=p2Jw-qIGqxE

Raw Food Diet

Budaya makanan ternyata bukan hanya mencakup bagaimana budaya di suatu daerah dapat mempengaruhi jenis ataupun kebiasaan makanan yang ada di daerah tersebut. Dalam dokumenter “Raw Food Diet”, kita melihat bagaimana kebiasaan yang non-konvensional bisa menjadi gaya hidup yang akhirnya dipilih sebagian orang. Gaya hidup itu merupakan raw food diet atau pola makan makanan mentah. Mungkin namanya kurang spesifik karena yang dimaksud dengan food di sini hanyalah pangan nabati. Orang-orang dalam video dokumenter ini banyak bercerita tentang kisah hidup mereka, bagaimana mereka memilih mengikuti raw food diet, dan bagaimana dampaknya terhadap diri mereka. Secara garis besar raw food diet ini dibahas dari 3 aspek: Aspek Nutrisi Kita telah banyak mendengar bahwa pengolahan makanan berguna untuk memperpanjang umur simpan pangan, menjaga keamanan pangan, menambah cita rasa pangan, dan berbagai alasan lain. Namun para penganut raw food diet ini percaya bahwa pengolahan ma...

Makanan Tradisional Indonesia: Bagian 3

Lumpia Semarang Lumpia dibuat pertama kali pada abad ke 19 dan merupakan makanan hasil perpaduan budaya asli Tiong Hoa–Jawa. Makanan asal Semarang ini dibuat oleh sepasang suami istri bernama Tjoa Thay Joe dan Wasih. Tjoa Thay Joe yang lahir di Fujian, memutuskan untuk tinggal dan menetap di Semarang dengan membuka bisnis makanan khas Tiong hoa berupa makanan pelengkap berisi daging babi dan rebung. Tjoa Thay Joe kemudian bertemu dengan Wasih, orang asli Jawa yang juga berjualan makanan yang hampir sama hanya saja rasanya lebih manis dan berisi kentang juga udang. Mereka menikah dan membuat bisnis baru. Bisnis yang dijalankan pun akhirnya dilebur menjadi satu dengan sentuhan sentuhan perubahan yang melengkapi kesempurnaan rasa makanan lintas budaya Tiong Hoa – Jawa. Isi dari kulit lumpia dirubah menjadi ayam atau udang yang dicampur dengan rebung serta dibungkus dengan kulit lumpia. Keunggulannya adalah udang dan telurnya yang tidak amis, rebungnya juga manis, serta kulit lumia y...

Makanan Tradisional Indonesia: Bagian 2

Kue Keranjang Kue keranjang berasal dari budaya Tiongkok yang dibawa dan tersebar dalam keturunan etnis Tionghoa di Indonesia yang memiliki nama Mandarin yakni nian gao, “年” ( nian ) berarti tahun, dan “高” ( gao ) berarti tinggi, sehingga nama kue ini memiliki makna peningkatan dalam kemakmuran. Kue keranjang memiliki bahan dasar tepung ketan dan gula sehingga bertekstur kenyal dan lengket. Di zaman dahulu, rakyat Tiongkok percaya bahwa tempat masak dalam dapur didiami Dewa Tungku, yang bertugas mengawasi kegiatan dapur setiap hari dan melaporkannya pada Raja Surga. Setiap akhir tahun, tanggal 24 bulan 12 Imlek (atau 6 hari sebelum Imlek), Dewa Tungku akan pulang ke surga untuk melaporkan tugasnya kepada Raja Surga. Jadi, untuk menghindarkan hal-hal yang tidak menyenangkan bagi rakyat, timbullah gagasan untuk memberikan hidangan yang menyenangkan atau hal-hal yang dapat membuat Dewa Tungku tidak murka, dalam bentuk kue keranjang. Di Indonesia, kue keranjang dibuat dan dijual...